Kata pengantar
Segala puji bagi ALLAH swt yang telah memberikan kemudahan bagi
kita dan seluruh nikmat nya, sehingga kami bisa menyelesai kan makalah kami
dengan baik walapun mungkin terdapat kekurangan itu lah kemampuan kami, dan
kami minta kritik dan saranya.
Sholawat dan salam atas junjungan kita nabi Muhammad saw yang
mudah-mudahan kita mendapatkan safaatnya di hari kiamat nanti .
Dalam makalah
yang pertama ini kami akan membahas tentang hubungan ilmu jiwa dengan ilmu yang
lainnya semoga bisa diambil hikmah dan
manfaatnya bagi kita semua khususnya bagi maha siswa STKIP hidayatullah, batam,kami
mohon maaf jika ada penulisan atau kata-kata yang salah dalam pengetikannya,
akhirnya kami ucapkan terima kasih banyak.
Daftar isi
judul
halaman
Kata pengantar ……………………….
01
Daftar isi .,.,.,,…………….
……………….. 02
Pembahasan tentang ilmu jiwa
…...…….... 03
Pembagian ilmu menurut system eropa dan barat……04
Jenis-jenis
ilmu menurut uu ……………… 05
Hubungan
ilmu jiwa dan psikologi…,.,…… 06
Hubungan
ilmu jiwa dengan sosiologi……… 07
Hubungan
ilmu jiwa dengan kerohanian dan filsafat….08
Hubungan
ilmu jiwa dengan ilmu alam………… 09
A.
Pembahasan
tentang ilmi jiwa
ilmu jiwa bukanlah satu-satunya ilmu yang mempelajari
tentang-tentang manusia (kegiatan manusia atau tingkah laku manusia), tetapi
masih banyak ilmu yang mempelajari tentang manusia, misalnya biologi,
psikologi, anatomi, antropologi, sosiologi dan sebagainya. Perlu kita tinjau
hubungan ilmu jiwa dengan ilmu-ilmu yang lain karena baik ilmu jiwa dan
ilmu-ilmu yang lain tentang manusia bersama-sama mempunyai persamaan objek
penyelidikan yaitu manusia.Tetapi mengapa ada perbedaan-perbedaan nama-nama
ilmunya,itu bergantungdari segi mana objek manusia di tinjau atau di
selidiki.misalnya,ilmu hayat atau biologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan. Manusia di tinjau dari dari kehidupannya sebagai makhluk hidup maka
timbul biologi manusia yang lazim di sebut antropologi. Selain makhluk
hidup,manusia adalah makhluk berkelompok
atau mahkluk sosial (zoon politicon) maka timbul lah sosiologi,yaitu
ilmu yang mempelajari hidup manusia dalam masyarakat. Lebih jauh lagi manusia
adalah mahkluk budaya, mahkluk yang dapat membentuk kebudayaan maka manusia di ditinjau
dari komponen kulturalnya timbullah antropologi kebudayaan.dengan kebudayaan
nya manusia dibedakan secara khas dengan kehidupan binatang yang tidak berkebudayaan .ilmu-ilmu
yang lain tentang manusia misalnya; anatomi, psikologi, embriologi, genetika,
patologi dan sebagainya
keterangan singkat:
anatomi adalah ilmu urai, yaitu ilmu yang mempelajari
tentang bagian-bagian tubuh manusia .
fisiologi ialah ilmu faal,yaitu ilmu yang
mempelajari fungsi-fungsi, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas daripada
bagian-bagian tubuh manusia.
Embriologi ialah ilmu yang mempelajari selama masih
dalam kandungan.
Genetika yaitu ilmu tentang sifat-sifat dan
pembawan-pembawan yang dapat diturunkan kepada anak- anaknya.
Patologi yaitu ilmu yang mempelajari
kelainan-kelainan badani pada manusia atau ilmu tentang penyakit.
Sedang ilmu-ilmu yang lainnya mempelajari manusia
sebagai mahkluk sosial misalnya,ilmu hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Hukum, , politik, ekonomi itu semuanya merupakan
komponen budaya manusia . sebagai mahkluk budaya manusia dipelajari selain
antripoli kebudayaan, juga sejarah, yaitu ilmu yang mempelajari tentang
kebudayaan manusia dari zaman ke zaman. Yang lain ialah ilmu pendidikan yaitu
ilmu yang memberi bimbingan manusia menjadi manusia budaya.
Filsafat yaitu ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu
(termasuk manusia) sejauh dapat di capai oleh rasio manusia.
Etika yaitu ilmu yang mempelajari hidup kesusilaan
(tata susila) manusia.
Teologi ilmu filsafat agama, yaitu ilmu yang
mempelajari manusia dalam kebaktiannya kepada tuhan yang maha esa.
Untuk menjadi sarjana ilmu jiwa perlu mempelajari ilmu-ilmu
tersebut di atas dan sedikit banyak berhubungan dengan ahli-ahli ilmu tersebut
dengan maksud memperoleh kesempurnaan hasil karya ilmiah di dalam bidang ilmu
jiwa.
Untuk jelasnya bagaimana hubungan ilmu jiwa dengan
ilmu-ilmu pengetahuan yang lainnya itu baiklah kita periksa sistematika ilmu (
pengaturan, penggolongan ilmu ) sehingga kita dapat mengetahui letak ilmu jiwa
di dalam sistematika ilmu.
Menurut pembagian ilmu sistem anglo saxon yang
membagi ilmu itu dalam dua golongan besar ilmu jiwa termasuk golongan arts
menurut system eropa barat dan amerika yang membagi ilmu dalam golongan:
1. Golongan
ilmu hukum
2. Golongan
ilmu agama
3. Golongan
ilmu sastra dan filsafat
4. Golongan
ilmu kedokteran
5. Golongan
ilmu pasti dan alam
Maka
ilmu jiwa termasuk dalam ilmu kedokteran. Ilmu-ilmu itu digolongkan menjadi:
1. Golongan
ilmu alam, misalnya ilmu alam, ilmu biologi dan sebagainya
2. Golongan
ilmu kebudayaan , misalnya ilmu kebudayaan, sejarah, kesenian dan sebagainya
3. Golongan
ilmu kerohanian, misalnya ilmu etica, ilmu filsafat dan sebagainya
Ilmu jiwa termasuk golongan ilmu apa ? hal itu belum
ada kata sepakat diantara para sarjana ilmu
jiwa. Dahulu ilmu filsafat meliputi semua ilmu, tetapi lama kelamaan terjadilah
pemisahan ilmu-ilmu karena perkembangan pikiran manusia. Filsafat dengan dasar
pikiran dan renungan tidak sanggup lagi mencakup ilmu-ilmu semuanya terutama
ilmu yang membutuhkan eksperimen-eksperimen misalnya ilmu-ilmu alam kimia dan
sebagainya.
letak
ilmu jiwa didalam fakultas-fakultas pun masih berbeda-beda misalnya: di
universitas Indonesia Jakarta psikologi masuk dalam fakultas kedokteran,di
universitas gajah mada yogyakarta psikologi masuk dalam fakultas ilmu
pendidikan. Ada yang memasukkan ilmu jiwa dalam ilmu-ilmu
fakultas-fakultas misalnya: fakultas
filsafat,fakultas biologi, dalam ilmu-ilmu sosial ,kebudayaan, kerohanian dan
sebagainya tetapi kalau kita periksa yang benar adalah bagian-bagian ilmu jiwa
itu termasuk kedalam ilmu-ilmu tertentu.
misalnya: ilmu jiwa mendidik termasuk kedalam ilmu
kebudayaan. Ilmu jiwa sosial termasuk kedalam ilmu sosial. Ilmu jiwa terapi
termasuk kedalam ilmu kedokteran dan sebagainya . sekarang kita tinjau ilmu
jiwa menurut sistematika ilmu pengetahuan republik Indonesia . dasarnya ialah
uu. Tentang perguruan tinggi No.22 tahun 1961. Menurut undang-undang tersebut
jenis-jenis ilmu di bagi menjadi:
1. Ilmu
agama / kerohanian
2. Ilmu
kebudayaan
3. Ilmu
eksakta dan teknik (periksa UU tersebut diatas pasal 17 ayat 1 dari bab 2)
Maka
menurut penggolongan fakultas-fakultasnya sebagai berikut :
1. Golongan
fakultas ilmu agama /kerohanian terdiri atas :
a. Fakultas
ilmu agama
b. Fakultas
ilmu jiwa
c. (ibid
.ps 7:2)
2. Golongan
fakultas ilmu kebudayaan terdiri atas :
a. Fakultas
satra
b. Fakultas
sejarah
c. Fakultas
ilmu pendidikan
d. Fakultas
filsafat ( ibid, pasal 7:3 )
Golongan fakultas seterusnya ibid . pasal 7:4
dan 5 ilmu jiwa seharusnya terletak pada golongan ilmu agama /kerohanian dan
merupakan fakultas tersendiri. Tinjauan ilmu jiwa sekarang memberatkan pada
segi-segi sosial, dahulu pada segi-segi individual.
Kita
memeriksa hubungan ilmu jiwa dengan ilmu-ilmu yang lain ( beberapa ilmu yang
erat hubungannya )
A. Hubungan
ilmu jiwa dengan ilmu biologi :
Di
sini terdapat lapangan-lapangan yang sama, karena ilmu ini mempelajari manusia
sebagai mahkluk hidup. Perbedaannya biologi mempelajari manusia dari segi kehidupan
jasmani sedangkan ilmu jiwa mempelajari manusia dari segi kehidupan kejiwaan
(rohaniah)
Persamaannya
:
Ø Soal
keturunan manusia yang di pelajari genetika dan embriologi termasuk kedalam
ilmu biologi maupun ilmu jiwa , disini pun terdapat perbedaan sudut pandang nya
Ilmu jiwa bersifat psyko-genetis dan psyko embrional, sedangkan biologi
bersifat bio-genetis dan bio-embrional
Ø Juga
misalnya penentuan alasan pertumbuhan dan perkembangannya ditinjau dari evolusi
(teori Darwin), jadi bersifat psiko-evolusionis dan bio-evolusionistis.
B. Hubungan
ilmu jiwa dan psikologi :
psikologi
adalah bagian daripada biologi mempunyai hubungan erat dengan ilmu jiwa, karena
psikologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi-fungsi daripada bagian tubuh kita
(faal organis). Contoh : manusia dapat melihat
:
v Menurut
psikologi manusia dapat melihat karena adanya cahaya yang masuk kedalam mata
dan diterima oleh conus pada bintik kuning (fovea centralis), kemudian
rangsangan bayangan diteruskan oleh nervus opticus ke otak ( pusat penglihatan
pada lobus occipitalis), yang dapat menimbulkan kesadaran.
v Menurut
ilmu jiwa manusia dapat melihat disebabkan oleh karena manusia mempunyai
keinginan melihat sesuatu , bukan di sebabkan oleh alat-alat psisiologis tetapi
justru alat-alat psikologis menjadi alat untuk melaksanakan keinginan jiwa
melihat sesuatu.
Psikolog tentang otak akan menunjukkan bahwa ada
bagian otak yang berhubungan erat dengan kemampuan-kemampuan manusia. Misalnya
pusat brocca adalah bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan berbicara
pada manusia. Letaknya pada bagian orang normal di sebelah kiri pada bagian
otak pada orang kidal pusat brocca terletak di sebelah kanan bagian otak.untuk
mengetahui pusat otak yang berhubungan dengan kemampuan manusia (misalnya kemampuan
berbicara,melihat,berbicara, gerak dan sebagainya ) diadakan penyelidikan pada
otak dengan mematikan satu persatu bagian dari otak atau memberi perangsangan
kepada bagian-bagian otak, sehingga dapat di ketahui oleh yang diselidiki. Cara
penyelidikan yang mematikan bagian otak disebut exterpasi yang berarti
mengeluarkan. Tetapi yang lebih tepat (apabila dengan mematikan) ialah cara albatio yaitu merusak
bagian-bagian yang di selidiki. Misalnya : ablation (exterpasi) otak bagian
kiri, maka onggota-anggota bagian kanan akan menjadi lumpuh (lebih jauh
periksalah antropologi).
Ilmu jiwa
yang menitikberatkan pada tinjauan pisiologi dalam ilmu jiwa pisiologisme.
Aliran biologisme dalam ilmu jiwa menitikberatkan pada pandangan-pandangan
biologis. Perbuatan-perbuatan manusia menurut pisiologi ialah bahwa
perbuatan-perbuatan itu tidak semata-mata didorong oleh nafsu biologis tetapi
juga oleh suatu tujuan-tujuan tertentu yang hendak di acapainya.
C. Hubungan
ilmu jiwa dengan sosiologi :
Untuk
menyelidiki hal ini perlu kita kupas dulu tentang sosiologi. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang sotuasi sosial, perkembangan sosial bentuk-bentuk
kemasyarakatan dan tingkah laku sosial. Dengan perkataan lain sosiologi ialah
ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia sebagai mahkluk sosial dalam
kehidupannya dalam masyarakat. Tingkah laku sosial inilah yang menjadi sasaran
sosiologi, sedang proses tingkah laku sosial itulah menjadi sasaran ilmu jiwa.
Dengan pendek tingkah laku sosial itu menjadi baik sosiologi maupun ilmu jiwa .
hanya saja cara approaching yang berlainan. Dalam ilmu jiwa titik berat
tinjauan pada tingkah lakunya sendiri proses (tingkah laku) sebagai akibat dari
hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam masyarakat
lalu timbul ilmu jiwa yang khusus tentang tingkah laku sosial yaitu ilmu jiwa
sosial. Didalam ilmu jiwa sosial di pelajari pengaruh dari lingkungan
masyarakat atau tingkah laku kebudayaan.
Ada
dua perkara yang diselidiki :
1. Bagaimana
pengaruh sosial terhadap perkembangan sifat-sifat manusia
2. bagaimana
bentuk-bentuk tingkah laku manusia sebagai akibat dari hubungan interaksi
(saling memengaruhi) antara individu-individu dalam kehidupan bersama atau lingkungan
kehidupan sosial (masyarakat) ilmu jiwa yang menitikberatkan kepada
pandangan-pandangan segi-segi sosiologis disebut aliran sosiologisme atau ilmu
jiwa atau ilmu sosiologisme.
D. Hubungan
ilmu jiwa dengan ilmu kerohanian yaitu filsafat :
Filsafat
ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari hakikat kehidupan atau hakikat benda,
sebab musabbabnya didunia, berdasarkan pemikiran dengan tidak memerlukan
pembuktian-pembuktian yang eksak sehingga sifatnya lebih banyak spekulatif
(berdasarkan perenungan dan pemikiran saja).
Ada
yang mengatakan bahwa filsafat adalah seni berfikir (arthingking). Telah
dikatakan bahwa ilmu berpikir atau filsafat itu adalah ilmu tertua dan dahulu
menjadi induk atau ibu daripada semua ilmu pengetahuan. Sebelum ilmu jiwa itu timbul,
didalam filsafat ada bagian yang di sebut filsafat kerohanian. dari filsafat
rohaniah yang kelak berkembang menjadi ilmu jiwa yang berdiri sendiri. Antara
ilmu jiwa dan filsafat ada medan yang sama yaiitu mengenai teori pengenalan
(theori of knowledge). Dalam bagian dari ilmu jiwa ada juga bagian-bagian yang
membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan bagian kita dapat mengenal hal-hal
yang ada di sekitar kita (pengenalan dan persepsi). Dasar filsafat memberi
corak tertentu kepada suatu ilmu. Misalnya filsafat pragmatisme memberi corak
ilmu jiwa pragmatisme yang kemudian berkembang menjadi behaviorisme.
Penyelidikan ilmu-ilmu itu kemudian di luar filsafat. Demikian pun pada
ilmu-ilmu yang lain mempunyai dasar-dasar filosofis masing-masing. Ilmu jiwa
yang menitikberatkan pandangan-pandangan yang filosofis di sebut ilmu jiwa
filosofis atau filosofisme dalam ilmu jiwa.
E. Hubungan
ilmu jiwa dengan ilmu alam :
Ilmu
alam sebenarnya ilmu pertama kali memisahkan diri dari ilmu filsafat, karena
didalam ilmu alam memerlukan pengetahuan yang eksak berdasarkan pada percobaan-percobaan
yang kongkret (nyata). Ternyata dalam perkembangannya, ilmu alam memberi
sumbangan bermanfaat yang besar sekali dalam kehidupan manusia.
Kemudian orang menganggap bahwa ilmu
alam itu ialah ilmu yang paling ilmiah, sebab dapat di buktikan dengan kongkret
dalam abad ke 17-18 mulai berkembang penemuan-penemuan dalam ilmu alam sehingga
ada kecendrungan ilmu jiwa untuk memakai metode-metode ilmu alam yaitu misalnya
ekprimen.
Timbullah bagian ilmu jiwa yang
disebut ilmu jiwa alam psychophysis (psykhopysic) tokoh ekprimen didalam ilmu
jiwa ialah w. wund ternyata didalam perkembangannya metode-metode ilmu alam
lama kelamaan tidak sesuai dengan ilmu jiwa karena ilmu jiwa berobjek hidup
yang setiap saat dapat berubah dan berkembang, sedangkan ilmu alam berobjek
benda mati yang bersifat statis (tidak berubah), sehingga didalam ilmu jiwa ada
metode-metode kerja ilmiah yang lain dari pada metode-metode ilmu alam.
Misalnya metode ilmu jiwa testing, tentu tak dapat di pakai dalam ilmu alam tak
dapat konsekuen dipakai dalam ilmu jiwa.
Tetapi keduanya dapat mempergunakan
kode ekperimen. Walaupun didalam ilmu alam perlu pengukuran secara eksak, didalam
ilmu jiwa juga memerlukan pengukuran-pengukuran tetapi tidak dapat secara
mutlak tepat. Misalnya, bagaimana kita
dapat mengukur perasaan sosial seseorang secara eksak, ini suatu bukti bahwa
didalam ilmu jiwa ada perbedaan pendapat, dan tiap-tiap aliran dalam ilmu jiwa
bersumber pada pandangan-pandangan tertentu dalam kejiwaan yang pada hakikatnya
berpandangan atau berpangkal pada filsafat tertentu.adanya aliran-aliran ilmu
jiwa itu bukan lah, hal yang mengherankan. Sebab didalam lapangan-lapangan
ilmu-ilmu yang lain ada terdapat juga aliran-aliran, misalnya: aliran-aliran
dalam ilmu ekonomi, sosial, pendidikan, sejarah ,polotik, kebudayaan,dan
sebagainya. Dalam ilmu jiwa eksekta juga ada pandangan-pandangan tertentu,
misalnya: matematika,aljabar,kimia dan sebagainya.
Aliran-aliran baru ilmu jiwa yang
kita bicarakan,yaitu beberapa aliran sesudah tahun1930 karena sesudah tahun itu
ilmu jiwa sudah berdiri sendiri. Perintisnya ialah : William wundt yang pada
1789 mendirikan laboratorium di universitas leapzieg di jerman, dan ilmu jiwa
dapat diselidiki sebagai cabang ilmu sendiri.
Wundt berpendapat bahwa jiwa dan raga
merupakan satu keseluruhan yang di sebut suatu totalita psyiko-fisiki yang tak
dapat dipisah-pisahkan tetapi dapat dibedakan. Misalnya pada proses berpikir
adalah seluruh sikap kejiwaan. Peninjauan ilmu jiwa disini secara garis besar
saja, sebab pembahasan secara mendalam adalah tugas sejarah ilmu jiwa.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
psikologi umum 1 dan 2 karangan Ky futyartanta _ pustaka pelajar
Buku
psikologi umum 1 dan 2 karangan Ky futyartanta _ pustaka pelajar
Buku
psikologi umum 1 dan 2 karangan Ky futyartanta _ pustaka pelajar
MAKASIH TELAH MENGKOPI UNTUK BAHAN KULIAH
ReplyDeleteMAKASIH TELAH MENGKOPI UNTUK BAHAN KULIAH
ReplyDelete