1.
Memberikan back ground
dan justifikasi atas penelitian yang akan dilakukan.
2.
Untuk membantu kemungkinan menemukan jawaban penelitian
atau mengembang hipotesa.
3.
Menunjukkan asumsi yang mendasari dibalik pertanyaan yang
diajukan dalam penelitian.
4.
Mengambarkan asumsi paradigma yang digunakan serta
asumsi-asumsi nilai-nilai yang diusahakan dalam penelitian.
5.
Menunjukkan peneliti cukup mengetahui antara penelitian yang
dilakukan dengan intellectual traditions yang ada dalam topik itu dan mendukung
atas studi yang dilakukan
6.
Menunjukkan bahwa peneliti telah mengidentifikasi masalah
yang terjadi sebelumnya dan studi yang akan dilakukan akan mengisi apa yang
dibutuhkan.
7.
Membantu utuk
meredefinisi pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendasar dari ”empirical
traditions”.
Penelitian tentang pemikiran tokoh tertentu tidak
boleh memasukkan karya tokoh tersebut ke dalam kajian pustaka. Karya-karya tokoh tersebut lebih tepat
dimasukkan dalam metode penelitian bagian sumber primer.
1.
Metode penelitian
Metode penelitian adalah cara atau bagaimana
penelitian akan dilakukan. Penjelasan yang diperlukan ada 4 macam, yaitu:
1.
Pengumpulan
data, yaitu penjelasan tentang bentuk data, bagaimana cara memperolehnya,
klasifikasi sumber data. Data-data dalam penelitian pustaka dapat diperoleh
melalui buku, jurnal, majalah, koran, manuskrip, website, prosiding workshop
atau seminar, dan sumber-sumber pustaka lainnya. Data dalam penelitian lapangan
dapat berasal dari wawancara, diskusi, media elektronik, dan sumber lainnya.
2.
Pengolahan
data, yaitu penjelasan mengenai bagaimana data-data penelitian itu diorganisir
atau dipilah-pilah dan apa pula dasar pemilahannya. Misalnya data-data yang ada pertama akan diklasifikasikan berdasarkan kategori primer dan sekunder. Tiga hingga empat
buku rujukan utama (primer) perlu
dijelaskan dengan menyebutkan judul buku, pengarang, dan alasan mengapa
buku-buku tersebut dijadikan rujukan utama. Kemudian masing-masing data akan diklasifikasikan berdasarkan kata kunci setiap bab.
3.
Analisis
data, yaitu dengan cara seperti data-data penelitian akan dianalisis. Misalnya dengan
menyebutkan teori-teori yang akan dipakai dalam menganalisis dan bagaimana teori itu diaplikasikan terhadap data.
Metode Penelitian juga
perlu menyebutkan metode penulisan, yaitu menyebutkan apa dasar atau pedoman
yang dipakai dalam penulisan tesis/ disertasi denagn menyebut judul buku,
penyusun, nama kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit, cetakan ke berapa.
J.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan adalah susunan penulisan laporan penelitian. Sistematika penulisan tidak
hanya menyebutkan daftar isi secara mendatar, tetapi juga menjelaskan
rasionalisasi susunan daftar isi tersebut. Mengapa penulisannya terdiri dari
sejumlah bab, apa isi masing-masing bab, apa relevansinya dengan bab sebelum
dan sesudahnya.
Sistematika
penulisan harus mengakomodir istilah-istilah kunci yang ada di dalam judul
penelitian. Judul bab tidak boleh sama dengan judul penelitian. Demikian pula
judul sub bab tidak boleh sama dengan judul bab. Di samping itu, judul bab dan sub
bab juga tidak boleh terdiri dari satu kata.
K. Kerangka Bahasan
Kerangka
Bahasan adalah daftar isi sementara. Ditulis apa adanya tanpa perlu penjelasan
sebagaimana sistematika penulisan. Alur pemikiran dalam penelitian kuantitatif
adalah induktif yakni dari khusus ke umum sehingga penyusunan bab pun semakin
umum. Sebaliknya alur pemikiran dalam penelitian kualitatif adalah deduktif
yakni dari umum ke khusus sehingga judul bab I, bab II, bab III, Bab IV, dst
harus makin spesifik.
L. Daftar Pustaka
Daftar pustaka dalam sebuah proposal tidak hanya meliputi
buku dan karya tulis lain yang telah dikutip dalam penulisan proposal,
melainkan meliputi seluruh buku, dan sumber referensi yang nantinya akan
dipakai dalam penelitian. Daftar Pustaka Sementara setidaknya terdiri dari dua
puluh judul buku atau referensi lainnya yang relevan dengan kata-kata kunci
dalam judul.
M.
Jadual
Penelitian
Jadual penelitian adalah rencana pelaksanaan penelitian. Jadual terdiri dari:
1.
Konsultasi judul.
2.
Penulisan proposal.
3.
Pengesahan Proposal
4.
Ujian proposal
5.
Perbaikan proposal
6.
Penelitian
7.
Pertemuan dengan Pembimbing
8.
Penulisan hasil penelitian.
9.
Pengajuan ujian tesis/ disertasi
10.
Ujian tesis/ disertasi
11.
Perbaikan ujian
12.
Penyerahan berkas tesis/ disertasi
N. Presentasi Proposal
Presentasi proposal hanya berkisar selama 15-20 menit. Dalam waktu
yang sangat singkat tersebut, calon peneliti harus meyakinkan bahwa masalah
yang diajukan tersebut layak bahkan penting untuk diteliti.
Adapun isi presentasi proposal adalah penjelasan singkat tentang:
1.
Alasan pemilihan judul atau topik penelitian,
2.
Permasalahan yang akan dijawab (gap antara idealialitas dan realitas)
3.
Cara menjawab permasalahan (metodologi),
4.
Tujuan dan manfaat yang diperoleh dari hasil
penelitian.
O.
Panduan peniliaian kualitas proposal
Ada beberapa indikator penilaian
kualitas proposal yang dapat dijadikan acuan bersama. Salah satunya adalah
indikator yang digunakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Kementerian Agama RI sebagai berikut:


0 komentar:
Post a Comment